Followers

click for translator to read my artichel

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

MAKMUM KANTOI IMAM PULA TAK PAS


Monday, August 8, 2011

BAGAIMANA JIKA IMAM TERLUPA TAHIYAT AWAL. APA YANG PERLU KITA LAKUKAN? RAMAI YANG FAIL KAT SURAU AKU SEMALAM.

Benda ini terjadi kepada Imam Surau aku , sedihnya kebanyakkan daripada makmum masih jahil tentang ini dan mereka duduk kembali menyambung tahiyat awal.

Sebenarnya tak perlu duduk kembali untuk membuat tahiyat awal jika kita sudah berdiri sempurna kerana tahiyat awal itu Sunat Ab'ad.

Ketahuilah jika keadaan berdiri kita sudah sempurna kemudian kita duduk kembali untuk tahiyat awal maka solat kita batal melainkan kita masih belum berdiri sempurna dan masih dibatas rukuk maka boleh kita duduk kembali untuk tahiyat awal.

Mujurlah aku dan beberapa makmum sudah tahu mengenai hal ini dan terus berdiri dan meneruskan solat dan kemudian membuat sujud sahwi pada akhir rakaat yakni selepas tahiyat akhir. Walau bagaimanapun jika tertinggal "sujud sahwi" tidaklah menjejaskan solat kerana ianya sunat sahaja. Untuk pemahaman tentang "sujud sahwi" sila dengar pernerangan dalam video dibawah ini:

Ini satu lagi ilmu aku nak kongsikan buat panduan kita bersama:

Bagaimana sikap makmum bila mengetahui imam batal solatnya tetapi si imam sendiri tidak menyedarinya? Apakah makmum pun harus membatalkan solat atau terus mengikuti imam hingga solatnya selesai?


Jawapan:
Apabila makmum mengetahui bahwa imam batal solatnya, maka makmum tidak boleh mengikuti imam dan tidak boleh pula menghentikan solatnya, teruskan saja solat dengan niat memisahkan diri dari imam (niat mufarakah).

Sayid Abdurrahman Ba'alawi dalam kitabnya Bughyatul Mustarsyidin, halaman 74 telah mengutip fatwa pengarang kitab Kasyfun Niqab sebagai berikut:

Kesimpulannya, bahwa dalam niat berpisah dari imam itu terdapat lima hukum. Ada kalanya wajib, seperti bila makmum melihat imam melakukan hal-hal yang membatalkan solatnya."


Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitabnya Fathul Mu'in mengatakan:
"Niat Mufarawah itu terkadang wajib, seperti makmum mengetahui ada hal-hal yang membatalkan salat imam, maka seketika itu pula ia wajib niat mufaraqah. Jika tidak berniat mufaraqah, maka solatnya batal sekalipun tidak mengikuti imam. Keputusan hukum ini telah disepakati oleh para ulama, sebagaimana yang diterangkan dalam kitab Al-Majmu."

Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzah, Juz IV, halaman 256 mengatakan:

"Jika makmum solat di belakang imam yang berhadas dengan sebab junub atau buang air seni dan lainnya, sedangkan makmum mengetahui bahwa imamnya berhadas, maka ia berdosa kerana perbuatannya itu, dan batal solatnya menurut ijma'. Jika ia tidak mengetahui imamnya berhadas selain dari salat Jumat, maka sah salatnya. Akan tetapi bila ia mengetahui bahwa imamnya itu berhadas di tengah-tengah salat, maka wajib baginya niat mufaraqah dengan imam dan menyempurnakan salatnya secara munfarid (sendirian) melanjutkan rakaat salatnya. Seandainya ia terus saja mengikuti imamnya sekalipun hanya sebentar atau ia tidak berniat mufaraqah, maka salatnya dinyatakan batal menurut kesepakatan ulama." (Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab, Juz IV, halaman 256)
free counters
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 PakKaramu |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.