Malaysia Semakin Jauh dari “Sahabat” Indonesia
13 December 2012
Tulisan ini masih berkaitan dengan tulisan saya yang sebelumnya,
mengenai hinaan Zainuddin Maidin kepada BJ Habibie. Dalam tulisan
sebelumnya, saya mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa pernyataan
Zainuddin adalah ungkapan kekhawatiran beberapa pihak di Malaysia bahwa
kedatangan BJ Habibie di Selangor dapat menginspirasi perubahan dan
reformasi di Malaysia.
Ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan
melalui tulisan ini. Pertama, ada kesan pembiaran dari pemerintah UMNO
Malaysia terhadap kasus penghinaan ini. Firasat saya mengatakan bahwa
pemerintah terutama UMNO takut dengan inspirasi yang dibawa oleh BJ
Habibie terhadap desakan reformasi politik di Malaysia.Kedua, pemerintah
Malaysia tidak menunjukkan komitmen untuk memperbaiki kondisi hubungan
kedua negara yang semakin memburuk. Hal ini terlihat dari penanganan
kasus perkosaan TKI yang dilakukan oleh 3 orang polisi Diraja Malaysia
baru-baru ini.
Pemerintah UMNO sepertinya mempunyai kekhawatiran bahwa BJ Habibie
akan menginspirasi publik Malaysia untuk menuntut reformasi. Media di
Indonesia merasakan hal yang sama juga, seperti yang diberitakan oleh
Trans TV.
Ketakutan ini wajar karena dalam ceramahnya di Selangor, BJ Habibie
menjelaskan bagaimana ia meletakkan fondasi bagi proses reformasi dan
demokratisasi di Indonesia. Tulisan Ahmad Lufti Othman di The Malaysia
Insider yang mewakili masyarakat Malaysia yang tidak berpandangan
sempit, menjelaskan sosok negarawan dari BJ Habibie tersebut. Ia bahkan
membandingkan dengan cara-cara UMNO yang justru bertentangan dengan
prinsip demokrasi, antara lain dengan menggunakan cara premanisme untuk
mengganggu ceramah Anwar Ibrahim.
0 orang berkata:
Post a Comment