Jalan sesak punca 17 orang meninggal dunia
JAKARTA - INDONESIA . Pemerintah Indonesia menyampaikan permohonan maaf
di atas kematian 17 orang akibat kesesakan lalu lintas, sepanjang
perjalanan pulang mereka pada sambutan Aidilfitri tahun ini.
Memetik laporan Merdeka.Com, penyebab kematian 17 orang itu adalah
disebabkan pelbagai punca, antaranya kemalangan lalu lintas, dan juga
antaranya kerana menghirup terlalu banyak udara toksik daripada
pendingin udara kenderaan akibat terlalu lama dalam kenderaan akibat
kesesakan yang luar biasa.
"Terjadinya musibah sebahagian warga masyarakat pada saat kemacetan (kesesakan) di Pantura daerah Kabupaten Brebes.
"Saya Mendagri atas nama pemerintah menyampaikan permohonan maaf kepada
masyarakat yang mudik (pulang ke kampung), khususnya kepada keluarga
yang tertimpa musibah," kata Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.
Tjahjo berkata, pemerintah telah berupaya semaksimun mungkin untuk
memberikan perkhidmatan terbaik kepada masyarakat saat mereka pulang ke
kampung sempena lebaran.
"Mulai dari mempercepat proses pembayaran jalan tol hingga melakukan pembaikan jalan.
"Adanya musibah dan masih adanya kekurangan udara dalam perjalanan , sekali lagi sebagai Mendagri kami mohon maaf," katanya.
Terdahulu, memetik laporan media tempatan Indonesia melaporkan 17 orang
meninggal ketika dalam perjalanan pulang ke kampung halaman
masing-masing melalui laluan Tol Pejagan-Brebes , Jawa Tengah Isnin
lalu.
Sementara itu, Kementerian Kesihatan Indonesia menafikan kematian mereka ini terkait akibat kesesakan lalu lintas.
Berdasarkan laporan yang diterima pihak Kesihatan Daerah, meninggalnya
17 orang itu terjadi dalam tiga hari sejak 3 hingga 5 Julai 2016, di
berbagai tempat dan dengan berbagai faktor.
"Bukan akibat macet dalam satu hari dan satu tempat yang sama seperti
diberitakan sejumlah media," ujar Ketua Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat Kemenkes, Oscar Primadi.
Sementara itu, ketua Pusat Krisis Kesihatan Kemenkes, Achmad Yurianto,
menjelaskan beberapa faktor yang boleh menjadi penyebab mereka
meninggal antara lain kepenatan melampau dan kekurangan cecair dalam
badan.
"Ditambah lagi kondisi kabin kenderaan yang relatifnya sempit serta
tertutup dengan penggunaan penghawa dingin terus menerus akan
menurunkan oksigen serta menaikkan karbon dioksida," kata Yuri.
Untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang, Kemenkes
mengingatkan masyarakat yang akan melalui perjalanan jauh untuk pulang
ke kampung agar menjaga kesihatan dan mengutamakan keselamatan.
0 orang berkata:
Post a Comment